Proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, dilalui dengan perjuangan yang berat, dimulai dari perlawanan fisik yang penuh pengorbanan jiwa-raga hingga gerak kebangkitan nasional melalui pergerakan modern yang terorganisasi. Ribuan jiwa berkorban untuk lahirnya INDONESIA.
Proses sejarah dan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjadi pengingat bagi para elite dan seluruh masyarakat Indonesia, tentang betapa berat dan fundamental lahirnya negara ini. Sehingga kita, seluruh bangsa Indonesia wajib bertanggung jawab untuk menjaga dan mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa, yakni menjadikan indonesia sebagai negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Baik dalam kehidupan ekonomi, keadilan, dan kemanusiaan.
Namun, untuk mewujudkannya, Indonesia tidak cukup dikelola dengan kebijakan-kebijakan pragmatis semata, tanpa pijakan yang kuat dan visi yang luas, tapi juga memberi nyawa pada setiap langkah kebijakan. Seperti kutipan dari Mr. Soepomo, “Indonesia yang harus dibangun pasca merdeka, bukan Indonesia hanya ragad-fisik, tetapi Indonesia yang “bernyawa”!”
Kini, setelah 77 tahun kemerdekaan Indonesia, permasalahan ekonomi, keadilan sosial, dan kemanusiaan masih tetap menjadi tantangan terbesar bangsa ini. Permasalahan ekonomi seperti korupsi yang menggila, utang negara, kesenjangan ekonomi, hingga kemiskinan menjadi permasalahan nyata yang belum dapat terselesaikan oleh bangsa Indonesia. Lalu apakah kita hanya berdiam diri saja menyaksikannya?
Dalam program Gagas RI yang dipandu oleh moderator Sukidi, pemikir Kebhinekaan. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, berbagi kegelisahan serta gagasannya untuk permasalahan Ekonomi, Keadilan dan Kemanusiaan di Indonesia.
Selain itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir juga turut berdiskusi, bertukar perspektif dan gagasan bersama tiga panelis, yakni Meuthia Ganie, Sosiolog Organisasi dan Pembangunan, Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, dan Hendri Saparini, Pendiri dan Ekonom Core Indonesia.
Bersatunya gagasan gagasan para pemikir indonesia, akan mampu menyelesaikan seluruh permasalahan dan tantangan yang ada di negeri ini, untuk Indonesia Emas 2045.