Nationalgeographic.co.idโHingga saat ini, kemampuan membuat inferensi statistik dianggap sebagai fungsi kognitif yang sangat maju. Di dunia hewan, kemampuan terkait kognitif hanya diuji pada hewan berotak besar seperti primata dan burung tertentu, seperti misalnya kea, beo dan burung hantu.
Tidak seperti primata dan beberapa jenis burung cerdas, kemampuan statistik seperti itu belum pernah diuji pada hewan dengan ukuran otak proporsional lebih kecil, seperti jerapah.
Tapi sebuah penelitian baru di Kebun Binatang Barcelona, para ilmuwan mencoba mengujinya pada jerapah (Giraffa camelopardalis).
Hasilnya, meskipun memiliki ukuran otak relatif lebih kecil, ternyata jerapah dapat mengandalkan frekuensi relatif untuk memprediksi hasil pengambilan sampel.
Hasil penelitian baru tersebut telah dijelaskan di jurnal bergengsi Scientific Reports belum lama ini.
Makalah tersebut diterbitkan dengan judul "Giraffes make decisions based on statistical information" yang bisa didapatkan secara daring.