Tiga pekan setelah banjir besar melanda Aceh Tamiang, kondisi permukiman warga masih jauh dari kata pulih. Hingga Minggu (14/12/2025) malam, sebagian besar wilayah permukiman warga masih gelap gulita tanpa aliran listrik, sementara lumpur sisa banjir masih menumpuk di jalan, gang hingga pekarangan dan dalam rumah.
Pengamatan Kompas.com pada Minggu petang hingga malam hari menunjukkan, lampu rumah warga dan penerangan jalan di sejumlah kawasan permukiman tidak menyala.
Kondisi itu terlihat di Desa Bundar, Kecamatan Karang Baru, serta kawasan Kota Lintang Atas dan Kota Lintang Bawah, Aceh Tamiang.
Situasi di lapangan tersebut kontras dengan pernyataan sejumlah pejabat pemerintah yang menyebut aliran listrik di Provinsi Aceh telah tersambung hampir sepenuhnya.
Di sepanjang Jalan Lintas Sumatera wilayah Aceh Tamiang, lampu penerangan jalan sebagian besar belum menyala. Penerangan hanya terlihat di kawasan Jembatan Aceh Tamiang yang menjadi salah satu pusat pengungsian warga.
Sementara itu, sumber cahaya utama di jalan raya pada malam hari hanya berasal dari kendaraan yang melintas dan sejumlah lokasi yang menggunakan genset.
Muhammad Alastaf, warga Kota Lintang yang mengungsi di tenda pengungsian Jembatan Aceh Tamiang mengatakan bahwa hingga kini listrik di kawasan permukiman belum pulih.
“Listrik masih padam. Belum sempurna. Di jalan jembatan ini saja yang hidup, sisanya belum,” kata Alastaf.
Menanggapi klaim pemulihan listrik yang disebut hampir menyeluruh, Alastaf mengaku sedih karena kondisi di lapangan sangat jauh berbeda.
“Sedih sekali, Bang. Sakit,” katanya sambil memegang dada.
“Berbeda, sangat berbeda (kondisi di lokasi)” ucap Alastaf menegaskan.
Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo
Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo
Video: Dzaky Nurcahyo
Produser: Abba Gabrillin
#Bencana #Banjir #Listrik #Sumatera #Aceh #AcehTamiang #vjlab