MOJOKERTO, KOMPAS.TV - Pasar Keramat di Mojokerto, Jawa Timur, terus mendapatkan apresiasi karena terbukti mampu memberikan ruang untuk berekspresi bagi masyarakat, khususnya perempuan.
Pasar yang buka sebulan dua kali, pada hari Minggu Wage dan Minggu Kliwon, yang berada di Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, memasuki usia ketiga tahun.
Kegiatan pasar yang digelar di bawah kebun bambu mampu berkembang dan menginspirasi kelompok masyarakat lain untuk kembali ke alam.
Dalam kegiatan ini dijual berbagai makanan lokal tradisional yang bahan bakunya berasal dari alam sekitar.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia mengapresiasi kegiatan masyarakat yang didampingi oleh Yayasan Bambu Lingkungan Lestari ini karena mampu memberikan ruang bagi perempuan dan anak untuk berekspresi, bermain, dan berkomunikasi, sehingga mampu meminimalisir efek negatif kemajuan teknologi informasi saat ini.
Lokasi pasar yang rindang di bawah pohon bambu, serta berbagai makanan tradisional yang dijajakan dan konsep pasar yang unik, menyedot perhatian warga dari berbagai daerah di Jawa Timur untuk mendatangi Pasar Keramat ini.
Tak hanya menanamkan kesadaran lingkungan, kesadaran masyarakat untuk tumbuh dengan tetap melestarikan nilai budaya leluhur ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perayaan kali ini mengangkat tema Titisan Gayatri Rajapatni untuk mengenang dan menghormati kekuatan cinta para ibu.
Baca Juga Safari Natal Terakhir Pemkot, Wali Kota Ajak Warga Perkuat Toleransi dan Kepedulian Sosial di https://www.kompas.tv/advertorial/637506/safari-natal-terakhir-pemkot-wali-kota-ajak-warga-perkuat-toleransi-dan-kepedulian-sosial
#pasarkeramatmojokerto #kuliner #pasarkeramat
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/637509/gelaran-pasar-keramat-mojokerto-tingkatkan-kesadaran-peduli-lingkungan-sapa-pagi