Cara Menenangkan Hati Saat Shalat | KALAM HATI

Pada bagian ceramah ini, ustaz membahas satu hal yang hampir semua orang alami: sulitnya mempertahankan kekhusyukan dalam salat.

Dengan gaya humor yang membuat jamaah tertawa sambil mengangguk setuju, beliau menggambarkan bagaimana pikiran bisa “muter kayak kipas angin” begitu takbiratul ihram dimulai.

Baru membaca Al-Fatihah, teringat jemuran. Baru rukuk, teringat cicilan. Baru sujud, kepikiran dompet suami.

Ustaz menyindir dengan lembut bahwa meskipun fisik kita berada di atas sajadah, sering kali hati dan pikiran justru jalan-jalan entah kemana bahkan sempat “kepoin story orang”.

Beliau menyoroti betapa mudahnya kita fokus saat melakukan hal lain: menonton sinetron bisa khusyuk setengah jam tanpa berkedip, meski anak nangis dan suami pulang tidak digubris.

Para ayah pun tak luput, nonton bola 90 menit tanpa kehilangan konsentrasi, bahkan bisa teriak gol tengah malam tanpa sadar waktu.

Namun ketika salat, tiba-tiba semuanya terasa berat pikiran meloncat ke urusan dunia, tubuh gelisah, dan hati sulit tenang.

Dengan cara penyampaian yang hangat dan apa adanya, ustaz mengajak jamaah merenung: mengapa kita bisa begitu fokus pada hiburan, tetapi sulit berkonsentrasi saat menghadap Allah?

Ceramah ini bukan untuk menyalahkan, tetapi untuk mengingatkan bahwa kekhusyukan itu perlu dilatih. Semakin sering kita mengingat Allah di luar salat, semakin mudah hati kita tenang saat salat.

Bagian ceramah ini menjadi pengingat bahwa manusia bukan makhluk sempurna, tetapi selalu punya kesempatan untuk memperbaiki diri terutama dalam hubungan kita dengan Allah SWT.

Dengan humor dan nasihat yang lembut, ustaz mengajak jamaah untuk terus belajar menghadirkan hati ketika salat, karena di situlah letak kedekatan sejati seorang hamba dengan Tuhannya.

Sahabat Kompas TV,
saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati,
setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.

Jangan lupa Like, Comment, and share.
Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati