Ceramah ini menyajikan perjalanan rumah tangga dari berbagai sisi: godaan, cinta, konflik, ekonomi, komunikasi, hingga tips agar keluarga tetap harmonis.
Disampaikan dengan humor yang segar namun penuh makna, ustaz dan ustazah membuka satu per satu realita yang sering terjadi di tengah keluarga baik yang disadari maupun yang tidak.
Pembahasan dimulai dari fenomena Jin Dasim, jin yang bertugas memecah belah hubungan suami istri.
Bukan hanya sekadar cerita, tetapi bagaimana kehadirannya bisa terasa dalam bentuk perubahan suasana rumah, pertengkaran tanpa sebab, atau sikap pasangan yang tiba-tiba berubah.
Ustaz menjelaskan bahwa rumah tangga mana pun pasti memiliki kekurangan dan ujian, bahkan rumah tangga Rasulullah SAW bukan tanpa konflik. Maka apalagi kita yang ibadahnya masih sedikit dan amalan kita belum seberapa.
Salah satu ciri awal rumah tangga mulai rapuh adalah munculnya sikap setecu setelan curut.
Ngomel sendiri di kamar, tapi ramah dan ceria dengan orang lain. Atau mulai sering “nge-like” foto yang bukan mahram di media sosial, hal yang tampak kecil namun dapat menjadi celah bagi Jin Dasim masuk.
Begitu juga ketika perhatian mulai menurun, penampilan mulai tak dipedulikan, dan komunikasi mulai bolong-bolong.
Ustaz lalu mengingatkan tentang vibes rumah yang berubah. Kadang kita merasa ada ruangan yang hawanya “beda”, bikin merinding, tidak nyaman, atau sulit tidur.
Itu bisa terjadi karena rumah jarang dibacakan salam, jarang disebut nama Allah, dan jarang dibacakan ayat Al-Qur’an. Padahal ketika seseorang masuk rumah tanpa salam, Jin Dasim bisa ikut masuk dan mengambil salah satu sudut rumah.
Di sinilah pentingnya membacakan salam, Surah Al-Ikhlas, Ayat Kursi, dan Surah Al-Baqarah agar rumah dipenuhi cahaya dan ketenangan.
Ceramah juga menyentuh nilai fastabikul khairat dalam keluarga. Bukan berlomba memperbanyak uang atau materi, tetapi berlomba dalam kebaikan: siapa yang hatam Al-Qur’an duluan, siapa yang bangun tahajud duluan, siapa yang lebih dulu berbuat baik kepada pasangan.
Kebaikan yang kecil namun terus dilakukan dapat membuat rumah tangga menjadi tempat yang damai dan jauh dari godaan.
Salah satu kisah menarik adalah tentang seorang lelaki yang merasa istrinya tidak lagi cantik seperti dulu. Sheikh menjawab bahwa menundukkan pandangan adalah kunci.
Bila di luar rumah kita selalu melihat keindahan orang lain, bahkan anjing dan kucing pun bisa terlihat lebih menarik daripada pasangan sendiri.
Di sinilah kita diajak untuk mengingat nikmat yang sudah Allah berikan berhenti membandingkan, dan mulai mensyukuri.
Sebagai penutup, ustaz membacakan doa indah yang diajarkan oleh sahabat Ibn Mas’ud — doa agar keluarga diberkahi, saling memberikan kebaikan, dan dijauhkan dari perpecahan.
Doa ini menjadi pondasi agar rumah tangga tetap kokoh, meski setiap hari ada ujian kecil maupun besar.
Ceramah ini bukan hanya tentang tawa, tetapi tentang bagaimana menjaga rumah tangga agar tetap menjadi tempat pulang, tempat syukur, tempat cinta, dan tempat ibadah yang kokoh dari segala godaan termasuk Jin Dasim.
Dengan syukur, komunikasi, saling mengalah, menjaga pandangan, serta memperbanyak zikir dan bacaan Al-Qur’an, insyaAllah rumah tangga akan jauh dari retak, jauh dari “pret”, dan selalu dipenuhi keberkahan.
Sahabat Kompas TV,
saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati,
setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.
Jangan lupa Like, Comment, and share.
Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/kalam-hati/635408/tanda-jin-dasim-mulai-masuk-rumah-kalam-hati