:

Tanda-Tanda Rumah Tangga Digoda Jin Dasim | KALAM HATI

7 hari lalu

Ceramah ini merangkum perjalanan rumah tangga dengan gaya yang lucu, renyah, tapi penuh nasihat yang menembus hati. Dari awal, ustaz mengingatkan bahwa rumah tangga bukan “rumah Barbie”

Yang enak dipandang dari sudut mana pun. Rumah tangga adalah tempat ibadah, tempat kita belajar sabar, belajar paham, belajar mengalah, dan belajar mencintai lagi meski keadaan sudah tak semanis dulu.

Pembahasan dimulai dari fenomena viral Jin Dasim, jin yang bertugas memecah belah rumah tangga.

Ustaz menegaskan bahwa konflik dalam pernikahan itu pasti ada bahkan Rasulullah SAW bersama ummahatul mu’minin pun pernah mengalami gesekan.

Apalagi kita yang ibadahnya masih sedikit, sujudnya masih seadanya, tentu lebih banyak ujiannya.

Ustaz kemudian menjelaskan bahwa konflik terjadi dari dua sisi: internal (ego, komunikasi, tidak mau mengalah) dan eksternal (godaan setan, dunia luar, media sosial).

Jin Dasim biasanya masuk ketika pasangan berhenti melihat satu sama lain dengan kasih sayang. Tatapan yang dulu lembut, berubah menjadi tatapan mengejek.

Yang dulu disyukuri, sekarang dibanding-bandingkan. “Cakepan bini tetangga,” katanya. Atau bagi istri, melihat aktor ganteng di TV lalu membandingkan dengan suami sendiri yang sudah lusuh pulang kerja.

Padahal rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau karena kita lupa menyiram rumput sendiri.

Kemudian ustaz membahas tanda-tanda fondasi rumah tangga mulai rapuh: munculnya sifat setecu (setelan curut) ngomel sendiri di kamar, tapi ceria sama orang lain.

Mulai sering “nge-like” yang bukan mahram di media sosial, mulai malas berkomunikasi, mulai kendor dalam perhatian dan penampilan. Dulu parfum setengah botol untuk kondangan, sekarang balsem.

Dulu pakaian rapi seperti cekiber, sekarang baju rombeng yang dipeniti sana-sini.

Ustaz mengingatkan bahwa hal-hal kecil seperti ini bisa menjadi “bolong-bolong perahu pernikahan”. Awal­nya kecil, tidak terlihat. Tapi kalau dibiarkan, lama-lama tenggelam.

Maka rumah tangga harus dijaga dengan komunikasi, bukan asumsi. Dengan syukur, bukan perbandingan. Dengan cinta yang diperbarui, bukan “pret” yang dibiarkan membusuk.

Yang paling penting, ustaz menegaskan bahwa dalam rumah tangga kedua pihak harus mau mengalah. Hari ini yang ngalah suami, besok istri, lusa anak-anak. Pergiliran itu justru membuat hubungan tetap seimbang.

Dan ketika godaan Jin Dasim mulai terasa, solusinya adalah kembali pada fondasi: zikir, salam saat masuk rumah, berbuat baik, menjaga pandangan, memperbaiki komunikasi, dan mengingat bahwa pasangan bukan orang sempurna tapi seseorang yang Allah titipkan untuk menemani jalan hidup kita.

Ceramah ini mengajak kita untuk berhenti melihat kekurangan pasangan dan mulai melihat kelebihannya. Karena jika kita sibuk mengagumi rumput tetangga, rumput sendiri akan mengering.

Rumah tangga adalah perjalanan panjang: kadang lucu, kadang berat, tapi selalu bermakna. Dengan syukur, iman, cinta, dan usaha yang saling melengkapi, rumah tangga akan tetap kokoh, jauh dari “pret”, jauh dari setelan curut, dan selamat dari godaan Jin Dasim.

Sahabat Kompas TV,

saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati,

setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.

Jangan lupa Like, Comment, and share.

Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/kalam-hati/635404/tanda-tanda-rumah-tangga-digoda-jin-dasim-kalam-hati

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke