:

[FULL] Bencana Banjir Ancam Pasokan, IHSG Waspada Tertekan | SAPA PAGI

1 minggu lalu

KOMPAS.TV - Banjir dan longsor yang menghantam tiga provinsi, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menimbulkan korban serta kerugian ekonomi yang signifikan. Bencana ini bukan hanya melumpuhkan aktivitas warga, tetapi juga menjadi lampu kuning bagi para investor pasar modal.

Penyebabnya, sejumlah emiten besar memiliki aset strategis bernilai triliunan rupiah yang berada tepat di jalur merah bencana. Gangguan operasional seperti penutupan kantor, hambatan logistik, kerusakan infrastruktur, hingga potensi shutdown operasi menjadi risiko nyata yang akhirnya dapat memengaruhi kinerja kuartal IV, sebagai laporan penutup tahun 2025.

Pada 30 November lalu, CELIOS merilis kajian mengenai dampak banjir terhadap ekonomi regional dan nasional. Menurut riset tersebut, ketika sebuah daerah mengalami bencana yang sampai memutuskan jalur transportasi, dampaknya tidak hanya dirasakan di provinsi terdampak, tetapi juga nasional.

CELIOS memprediksi penurunan PDB secara nasional mencapai Rp68,67 triliun atau setara 0,29 persen. Dampak terhadap provinsi lain muncul melalui melemahnya arus barang konsumsi maupun kebutuhan industri.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam Economic Outlook kuartal IV memperkirakan kerugian ekonomi akibat banjir di Sumatera mencapai Rp32,6 triliun.

Ia menyatakan, bencana ini akan menekan pertumbuhan ekonomi nasional mengingat kontribusi tiga provinsi tersebut terhadap PDB mencapai 7,8 persen.

Banjir besar ini diperkirakan memangkas pertumbuhan ekonomi sebesar 0,08 hingga 0,12 persen.

Di sisi lain, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, meyakini kerugian material akibat banjir dan longsor di berbagai titik di Pulau Sumatera dapat melampaui Rp200 triliun. Meski begitu, ia tidak merinci dasar perhitungan angka tersebut. Menurutnya, bencana ini merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang selama bertahun-tahun memberikan legalisasi pemanfaatan hutan kepada korporasi.

Ia juga menegaskan, sejak awal Komisi VIII mengusulkan agar banjir di Sumatera ditetapkan sebagai darurat nasional agar penanganannya dapat dikoordinasikan lebih efektif dan melibatkan berbagai pihak.

Jika CELIOS memprediksi kerugian nasional mencapai Rp68 triliun, lalu berapa kerugian di tiga provinsi terdampak? Hitungan CELIOS mencatat, secara regional, kerugian Provinsi Aceh mencapai Rp2,04 triliun atau menyusut 0,88 persen.

Seperti topik Kompas Bisnis hari ini, mari melihat saham apa saja yang terkoreksi setelah bencana di Sumatera terjadi. Berikut sektor dan emiten yang operasional serta kinerjanya terdampak banjir:

1. Sektor Infrastruktur

JSMR (Jasa Marga) terkoreksi 0,87 persen dalam sepekan. JSMR memegang peran vital sebagai operator ruas tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi yang menjadi tulang punggung konektivitas Sumatera Utara. Tol Trans Sumatera juga ikut terdampak, sehingga akses terhadap pendapatan perusahaan berpotensi tergerus.

2. Sektor Perkebunan dan Kehutanan

Emiten yang terdampak antara lain ANJT dan INRU, masing-masing turun 2,13 persen dan 1,44 persen.

ANJT, perusahaan sawit, memiliki anak usaha PT ANJ Agri Siais yang berlokasi tepat di Kecamatan Angkola Selatan, Tapanuli Selatan—wilayah yang masuk zona merah banjir.

INRU atau Toba Pulp Lestari turut menjadi sorotan karena merupakan pemain utama industri kehutanan dengan hutan tanaman industri eukaliptus yang tersebar luas di Pegunungan Tapanuli Utara, Selatan, dan Tengah.

3. Sektor Pertambangan dan Energi

Beberapa perusahaan mengalami gangguan operasional, seperti UNTR dan MEDC.

UNTR justru mencatat kenaikan 13,73 persen dalam sepekan. Di wilayah Tapanuli Selatan, UNTR mengoperasikan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia melalui anak usaha PT Agincourt Resources.

Sementara itu, MEDC (Medco Energi) turun 0,75 persen. Perusahaan ini mengelola Blok A, sebuah proyek eksplorasi dan produksi migas darat yang berlokasi di Aceh Timur.

Selengkapnya, kita akan membahas seberapa besar gangguan pasokan komoditas akibat banjir dapat menekan laju IHSG, serta bagaimana sentimen dan proyeksi dari emiten-emiten yang terdampak. Saat ini sudah bergabung melalui sambungan Zoom, Aqil Triyadi, Senior Research Analyst Panin Sekuritas.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/636082/full-bencana-banjir-ancam-pasokan-ihsg-waspada-tertekan-sapa-pagi

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke