Beda Pendapat Basarnas dan TNI Soal Daerah Terisolasi Dampak Banjir-Longsor Sumatera

KOMPAS.TV - Pencarian dan evakuasi korban banjir di daerah terisolasi di Sumatera masih terus dilakukan.

Namun, di tengah penanganan dampak bencana ini, Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, mengatakan sudah tidak ada daerah yang terisolasi akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hal ini berdasarkan laporan bahwa Basarnas sudah tidak menerima adanya wilayah yang terisolasi akibat banjir dan longsor.

Semua wilayah disebut sudah dapat dijangkau, baik dengan pesawat maupun sarana laut.

Sementara itu, berbeda dengan Basarnas, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Rio Firdianto, mengatakan saat ini masih ada 20 hingga 30 titik wilayah yang terisolasi di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pascabencana banjir dan longsor.

Mayjen Rio menyebut banyak jalur yang terputus di rute Tarutung menuju Sibolga.

Satgas gabungan TNI–Polri pun telah diterjunkan untuk membuka kembali jalur tersebut.

Kenyataannya, masyarakat yang tinggal di wilayah terisolasi bahkan harus swadaya berjibaku membuka jalan yang terputus.

Seperti warga di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Longsor yang menghantam jalur provinsi membuat akses jalan terputus.

Warga secara swadaya bergotong-royong membuka akses jalan dengan alat seadanya. Bahkan, warga juga menawarkan jasa tarik motor menggunakan tali, agar masyarakat tetap bisa melintas menuju Bukittinggi.

Kini warga berharap pemerintah turun tangan memperbaiki jalan yang amblas, agar aktivitas dapat kembali normal.

Baca Juga Bantuan Logistik Korban Bencana di Sumatera Dikumpulkan di Posko Lanud Soewondo Medan di https://www.kompas.tv/regional/635091/bantuan-logistik-korban-bencana-di-sumatera-dikumpulkan-di-posko-lanud-soewondo-medan

#korbanbanjir #longsor #bencanasumatera #sumatera