PALU, KOMPAS.TV - Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Safri melontarkan kritik keras terhadap Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan, atas sikapnya yang dinilai selalu membela kepentingan investor asing dalam polemik terkait kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Safri menilai pembelaan tersebut dilakukan dengan dalih kepentingan nasional. Sementara pada saat yang sama, Luhut menutup mata dan tidak peka terhadap berbagai keluhan dan persoalan sosial yang dialami masyarakat di sekitar kawasan industri tersebut.
“Setiap kali ada masalah di IMIP, yang dibela justru pihak asing dengan alasan kepentingan nasional. Sementara penderitaan masyarakat, mulai pencemaran, kecelakaan kerja, hingga konflik sosial seolah tidak pernah menjadi prioritas,” ujarnya kepada awak media, Rabu (3, 12, 2025).
Safri menegaskan narasi kepentingan nasional yang sering didengungkan oleh Luhut sudah usang dan terbukti tidak sejalan dengan realitas di lapangan.
"Setiap ada masalah yang menyangkut IMIP, Luhut selalu berdiri paling depan membela dengan tameng kepentingan nasional. Tapi, apakah hal itu harus dibayar dengan air mata dan hak-hak masyarakat dirampas?" tegasnya.
Legislator PKB ini mengatakan dampak negatif yang dirasakan masyarakat setempat, mulai dari kerusakan lingkungan, kecelakaan kerja hingga konflik sosial, adalah bukti nyata bahwa klaim kepentingan nasional tersebut bersifat bias dan hanya menguntungkan pihak pemodal besar.
"Kalimat kepentingan nasional menjadi narasi politik yang hanya menguntungkan pemodal besar, bukan representasi kepentingan rakyat. Dengan banyaknya keluhan masyarakat, seharusnya pemerintah hadir lebih objektif,” ucap Safri.
Safri juga memberikan sindiran yang menyasar posisi negara dan Presiden Prabowo. Politisi asal Dapil Morowali dan Morowali Utara ini mempertanyakan kekuatan pemerintah di mata Luhut.
"Saya melihat negara dan bahkan Presiden Prabowo seperti tak berdaya di mata Luhut soal kepentingan investor di IMIP. Seolah-olah kekuasaan tertinggi ada di tangan segelintir orang yang hanya melihat angka investasi tanpa melihat manusia," sindirnya.
Safri pun pemerintah pusat untuk mengevaluasi kembali pendekatan yang selama ini digunakan dalam mengelola Proyek Strategis Nasional, khususnya di Sulteng.
"Presiden harus mengambil langkah tegas untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat tidak lagi dikorbankan demi mengejar pertumbuhan ekonomi semata," pungkasnya.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/635041/safri-sindir-sikap-luhut-utamakan-kepentingan-asing-dengan-dalih-kepentingan-nasional