Ada dua faktor penyebab banjir dan longsor yang menerjang Sumatera menjadi begitu parah. Hal itu diungkap oleh dua peneliti Insitute Teknologi Bandung (ITB) yang diunggah dalam akun instragram universitas unggulan di kota Bandung itu.
Menurut Ahli Meteorologi ITB, Muhammad Rais Abdillah, faktor pertama adalah curah hujan di lokasi bencana sangat ekstrem, bahkan mirip dengan level hujan yang menenggelamkan Jakarta di awal 2020 lalu. Langit mengirim air berlebih akibat siklon Tropis Senyar, dan kondisi daratan sumatera yang tidak siap menampungnya.
Melengkapi Rais, pakar geospasial ITB Heri Andreas menjelaskan faktor kedua bahwa banjir dipengaruhi bagaimana air diterima, diserap dan dikelola oleh permukaan bumi.
Kawasan dengan tutupan vegetasi alami seperti hutan dan rawa disebut memiliki kemampuan serapan air yang jauh lebih tinggi. Berbeda dengan wilayah yang telah berubah fungsi menjadi permukiman, perkebunan, atau area terbuka tanpa vegetasi.
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis Naskah: Vina Muthi Ambarwati
Narator: Vina Muthi Ambarwati
Video Editor: Agung Setiawan
Produser: Marvel Dalty
#Peristiwa #Bencana #FaktorBencanaBanjirSumatera #BanjirLongsorPulauSumatera
Music: Good Gig In the Clouds - Joel Cummins
Artikel terkait:
https://www.kompas.com/riau/read/2025/11/29/183000388/menhut--banjir-dan-longsor-di-sumatera-jadi-momentum-perbaiki-tata-kelola