TAPANULI UTARA, KOMPAS.TV - Khawatir dengan kondisi orang tua di kota Sibolga yang masih terisolir Septiana Hutabarat nekat berjalan kaki dari kota Tarutung melewati lumpur dan hutan selama tiga hari.
Pasca bencana longsor dan banjir di Sumatra Utara akses jalan masih terputus, jalur komunikasi yang sangat terbatas membawa ratusan warga harus melewati medan curam berlumpur dari Tarutung ke kota Sibolga untuk segera bertemu keluarga.
Warga Tarutung Septiana Hutabarat bersama puluhan pejalan lainnya melewati lumpur, mendaki bukit, untuk segera berjumpa dengan keluarga.
Hari Kamis pagi 26 November 2025 Septiana berangkat dari Tarutung berbekal makanan seadanya. Terkadang mendapat makan saat melintas desa dan mendapat tumpangan untuk singgah bermalam, terkadang menahan lapar sebelum tiba di Desa berikutnya.
Sebelum tiba di Sibolga, Septiana berjumpa dengan adiknya Desinta Hutabarat, yang juga berjalan kaki dari Sibolga menuju Tarutung. Adiknya memastikan kedua orang tua dan abang mereka aman di rumah, adiknya sudah menyiapkan stok makanan untuk persediaan beberapa hari.
Mereka berdua akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan kembali ke Tarutung. Tiga hari melewati hutan dan longsor minggu siang tadi mereka tiba di Kecamatan Adian Koting dengan tubuh kelelahan. (#)
#longsor #sibolga #tapanuliutara #korbanlongsor
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/634670/jemput-orang-tua-korban-longsor-jalan-kaki-puluhan-kilometer