Pada bagian ini, Ustazah menegaskan kembali bahwa pendidikan menjaga lisan harus dimulai sejak dini.
Anak-anak perlu dilatih untuk berbicara dengan hati-hati, karena ketika mereka tumbuh dewasa dan bergaul di berbagai lingkungan, lisan bisa menjadi sumber masalah jika tidak terlatih.
Lidah yang โtidak bertulangโ sering kali menjadi simbol betapa mudahnya seseorang mengucapkan kata-kata tanpa pertimbangan, yang akhirnya melukai orang lain.
Ustazah mengutip perkataan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang menggambarkan betapa beratnya menjaga sesuatu yang tidak bertulang, padahal sudah dipagari oleh gigi dan bibir.
Gambaran ini menunjukkan bahwa meskipun secara fisik lidah memiliki batas, secara emosional dan sosial, lisan bisa lepas kendali jika tidak dibiasakan dengan adab sejak kecil.
Karena itu, rumah tangga menjadi tempat pertama dan utama dalam membentuk karakter berbicara anak.
Ketika anak memiliki โfilterโ dalam lisannya tahu kapan harus berbicara, kepada siapa, dan apa yang pantas diucapkan maka ia akan mampu berinteraksi dengan baik tanpa menyakiti orang lain.
Pendidikan ini tidak hanya menghindarkan mereka dari perilaku bullying, tetapi juga menjadikan mereka pribadi yang santun dan bijak dalam bersosialisasi.
Bagian ini menegaskan kembali bahwa akar pencegahan perundungan bukan hanya nasihat, tetapi pembiasaan sejak kecil melalui teladan dan didikan orang tua.
Sahabat Kompas TV, saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati,
setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.
Jangan lupa Like, Comment, and share.
Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/kalam-hati/633687/didik-anak-menjaga-lisan-pencegahan-bullying-dari-rumah-kalam-hati