Dalam bagian ceramah ini, Ustazah mulai masuk pada peringatan Al-Qur’an mengenai bahaya sifat suka merundung, mengejek, membuka aib, dan merendahkan orang lain.
Melalui Surah Asy-Syu’ara ayat 88–89, dijelaskan bahwa kelak pada hari ketika jasad telah terbaring kaku, mulut tak mampu berbicara, dan harta serta anak tidak lagi berguna, satu-satunya yang dapat menyelamatkan seseorang adalah hati yang bersih.
Ustazah menegaskan bahwa perilaku seperti ngebully, ngejelekin, dan bergibah merupakan bagian dari penyakit hati.
Bahkan disebutkan bahwa orang yang terbiasa menyakiti orang lain dengan lisannya sampai-sampai tidak akan mendapatkan bau surga, meskipun ia rajin ibadah berhaji, berumrah, memakai jilbab panjang, atau sering bersujud.
Pesan ini mengetuk hati pendengar, bahwa ibadah fisik tidak akan berarti jika masih menyakiti sesama.
Dengan humor khasnya, Ustazah mengingatkan bahwa banyak orang merasa sudah beragama dengan baik secara tampilan, namun lupa memperbaiki akhlak dan lisan.
Ceramah ini mengajak kita untuk berhenti meremehkan dampak ucapan, karena penyakit hati bisa menghapus pahala dan menghalangi rahmat Allah.
Bagian ini menjadi pengingat keras namun penuh kasih, bahwa menjaga hati dan lisan adalah bagian penting dari kesehatan spiritual seorang muslim.
Jika kita ingin selamat dunia akhirat, maka membersihkan hati dari kebiasaan merundung dan menjelekkan orang lain adalah langkah yang tidak bisa ditawar.
Sahabat Kompas TV, saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati,
setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.
Jangan lupa Like, Comment, and share.
Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/kalam-hati/633679/ancaman-bagi-perundung-dalam-islam-kalam-hati