MALANG, KOMPAS.TV - Salah satu sayur yang harganya melonjak adalah sawi. Jika biasanya sawi dijual Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per ikat besar, kini melonjak menjadi Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per ikat besar. Menurut petani, hujan dengan intensitas tinggi disebut menjadi salah satu penyebab harga sayur sawi naik.
Sugiono, salah satu petani, menyebut di musim hujan seperti saat ini petani harus bekerja lebih ekstra untuk menanam dan merawat sawi. Sugiono mencontohkan, saat menabur benih di musim hujan, potensi benih tumbuh berkurang hingga setengah, bahkan kurang.
Karena tak jarang benih hanyut terbawa air hujan. Kondisi ini menyebabkan hasil panen sawi juga berkurang drastis. Dengan kenaikan harga sawi saat ini, petani merasa diuntungkan karena harga jual sayur yang tinggi bisa menutup biaya produksi dan menutup kerugian saat harga sayur anjlok beberapa waktu lalu.
"Ya musimnya, kan musim hujan ini mahal semua. Bayam, sawi, kangkung naik semua. Kalau petani harga segini ya lumayan, karena pupuknya juga mahal. Ini tiga bulan ya pulih kalau yang murah kemarin, karena kemarin murahnya lama." Kata Sugiono.
Selain harga yang melonjak, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan kualitas sayur berkurang. Petani memperkirakan, harga sayur yang tinggi masih akan bertahan selama musim hujan dan pasokan sayur dari petani berkurang.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/633931/petani-jelaskan-penyebab-harga-sayur-jadi-mahal