BANTEN, KOMPAS.TV - Dedikasi tanpa batas ditunjukkan Armani, guru Sekolah Dasar Negeri Sorongan 2 kelas jauh di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Armani yang telah mengajar belasan tahun dan satu-satunya guru di sekolah itu tetap bertahan di tengah kondisi infrastruktur yang sangat memprihatinkan.
Seperti inilah perjalanan panjang Armani yang dimulai sejak pagi hari, menuju sekolah dengan jarak kurang lebih 15 kilometer demi memberikan ilmu kepada para siswa di SDN Sorongan 2 kelas jauh yang berada di Kampung Batu Payung, Desa Sorongan, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Tantangan semakin berat lantaran Armani harus menyeberangi 2 sungai yang tidak memiliki jembatan, dan salah satunya hanya menggunakan jembatan yang terbuat dari bambu hasil swadaya masyarakat setempat.
Tak hanya akses infrastruktur, Armani juga bertahan dengan fasilitas sekolah yang sangat minim.
Mulai dari ruangan kelas sederhana, lantai yang sebagian besar keramiknya sudah lepas, plafon rusak di beberapa bagian, dan tidak tersedianya fasilitas toilet sejak sekolah tersebut berdiri.
Armani telah mengabdikan diri di SDN Sorongan 2 kelas jauh 17 tahun sejak tahun 2008.
Yang membuatnya semangat mengabdikan diri mengajar di tengah keterbatasan akses dan fasilitas sekolah adalah semangat belajar yang tinggi dari seluruh siswa.
Sebagai satu-satunya guru di sekolah itu, para siswa berharap Pak Guru Armani selalu diberikan kesehatan dan semangat dalam memberikan pelajaran.
Baca Juga Abdul Muโti Serukan Penghargaan Lebih untuk Guru di Tengah Kompleksitas Masalah Murid di https://www.kompas.tv/regional/633436/abdul-mu-ti-serukan-penghargaan-lebih-untuk-guru-di-tengah-kompleksitas-masalah-murid
#guru #kisahguru #perjuanganguru #hariguru
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/633471/perjuangan-guru-tempuh-12-km-ke-sekolah-seberangi-dua-sungai-dengan-jembatan-seadanya-berut