CEO GOTO Patrick Walujo Mundur hingga Isu Merger dengan Grab, Apa Dampaknya ke Pekerja? | SAPA PAGI

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan aplikasi jasa, Gojek Tokopedia atau GOTO, mengumumkan pengunduran diri Sugito Walujo atau Patrick Walujo sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer.

Pengunduran diri ini persis setelah Istana melalui Prasetyo Hadi atau Menteri Sekretaris Negara mengonfirmasi rencana merger antara GOTO dan Grab.

Hans Patuwo akan dinominasikan sebagai Direktur Utama Perseroan dan Chief Executive Officer, pengganti Patrick.

Bagaimana perjalanan GOTO sejak penjualan saham perdana atau IPO? Ini adalah pergerakan saham GOTO dari awal IPO sampai kemarin, saat pengumuman Patrick Walujo mundur, 24 November 2025.

Saham GOTO benar memantik perhatian karena jumlah penerbitan terbesar tahun 2022 sebesar 13,7 triliun. GOTO adalah perusahaan merugi besar yang melantai di bursa.

Tak mampu bertahan lama, saham GOTO terus kena tekanan. Bahkan tak butuh waktu 1 tahun bagi GOTO kehilangan status decacorn dengan valuasi 10 miliar Dollar Amerika Serikat.

Saham GOTO yang nyaris tidur juga membuat kapitalisasi pasar (market capitalization) ikut terus melorot. Terakhir, di September tersisa 74 triliun rupiah saja.

Apakah dengan konfirmasi merger oleh Istana, artinya Singapura jadi investor baru bagi GOTO? Jawabannya tidak.

Karena sebenarnya ada SVF GT Subco, investor Singapura yang sampai saat ini menggenggam saham GOTO dengan porsi besar yaitu 7,65 persen. SVF juga merupakan afiliasi SoftBank.

Lazimkah pemerintah mengintervensi keputusan bisnis, terutama pada sektor yang menyerap banyak tenaga kerja informal?

Kompas Bisnis membahasnya bersama Ekonom LPEM Universitas Indonesia, Teuku Riefky.

Baca Juga Patrick Walujo Mundur dari CEO GoTo, Digantikan Hans Patuwo di https://www.kompas.tv/ekonomi/633119/patrick-walujo-mundur-dari-ceo-goto-digantikan-hans-patuwo

#goto #patrickwalujo #saham

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!