Dua raja Solo, satu keraton, menandai babak baru drama perebutan takhta di Keraton Surakarta Hadiningrat, usai mangkatnya Paku Buwono XIII. Drama rebutan tahta Raja Solo ini disayangkan banyak pihak, sebab PB XIII belum lama dimakamkan di Makam Imogiri.
Konflik suksesi, perebutan takhta penerus Raja Keraton Surakarta pun kembali pecah. Dua putra Paku Buwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi atau Mangkubumi dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro, saling mengeklaim diri sebagai raja yang sah.
Munculnya "Raja Kembar" di Solo ini kembali membuka konflik lama pada 2004 silam, usai wafatnya Pakubuwono XII. Lantas, di manakah letak akar permasalahannya? Kenapa konflik suksesi di Keraton Surakarta terus berulang?
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis: Puspasari Setyaningrum
Video Jurnalis: Fristin Intan Sulistyowati
Penulis Naskah: Daniel Kalis Jati Mukti
Narator: Daniel Kalis Jati Mukti
Video Editor: Daniel Kalis Jati Mukti
Produser: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Music: Mission - Anno Domini Beats
#peristiwa #viral ##kompascomlab #KonflikKeratonSurakarta #RajaSolo #Surakarta #RajaSolo #PakuBuwonoXIV #KeratonSurakarta #KGPAAHamengkunegoro #KGPHHangabehi #PakuBuwonoIII #KGPHMangkubumi
Artikel terkait:
https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/11/13/214334388/dua-putra-raja-di-tahta-pakubuwono-xiv-kgpaa-hamengkunegoro-dan-kgph?page=all#page2