JAKARTA, KOMPAS.TV - Hampir sepekan berlalu dari insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kegiatan belajar masih dilakukan secara daring, menunggu kesiapan para siswa untuk kembali ke sekolah.
Sementara itu, 24 siswa SMAN 72 Jakarta yang jadi korban ledakan masih berjuang sembuh dari luka bakar dan gangguan pendengaran.
Korban dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih dan Rumah Sakit Yarsi.
Beberapa korban bahkan mengalami kerusakan membran telinga hingga harus dioperasi.
Kementerian PPPA turut terlibat dalam pemulihan anak-anak yang menjadi korban ledakan di SMAN 72.
Sejumlah psikolog akan dilibatkan untuk pemulihan psikologis korban dan orang tua, serta pengajar di SMAN 72.
Kasus ledakan di SMA 72 menjadi alarm pentingnya menciptakan ruang aman di sekolah sebagai rumah kedua bagi anak.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan, menyebut pihak sekolah harus peka mendeteksi perilaku siswa dan menyalakan deteksi dini kesehatan mental.
Pasca ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, pemulihan korban jadi fokus utama. Pemerintah memastikan akan terus memberikan pendampingan kepada korban, tak hanya pengobatan luka fisik, tapi juga trauma healing.
Baca Juga Update Korban Ledakan dan Proses Pembelajaran Daring Pasca Insiden di SMAN 72 | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/630262/update-korban-ledakan-dan-proses-pembelajaran-daring-pasca-insiden-di-sman-72-kompas-siang
#ledakansman72 #sman72jakarta #ledakan #bom
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/630270/turun-tangan-kemenpppa-fokus-pendampingan-psikologis-korban-ledakan-sman-72-kompas-siang