:

Geger Sindikat Penculikan Balita, KPAI: Waspada Modus Adopsi Anak di Media Sosial

3 minggu lalu

KOMPAS.TV - Kasus penculikan balita di Makassar membongkar adanya sindikat penculikan dan penjualan anak di Indonesia. Melibatkan banyak pelaku, korban dijual via media sosial dengan modus adopsi anak.

Kasus penculikan balita di Makassar menguak tabir adanya sindikat penculikan anak di Indonesia.

Saat ini, polisi telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan balita di Makassar.
Tiga tersangka mengaku telah beberapa kali melakukan penculikan dan menjual anak-anak.

Polisi tidak menampik akan adanya tersangka baru dalam kasus ini.

Seorang balita berusia empat tahun diculik di Taman Pakui Sayang, Makassar, pada 2 November lalu.

Aksi tersangka sempat terekam kamera CCTV.

Usai menculik korban, pelaku menjual korban via media sosial dengan modus adopsi anak.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Djuhandani Rahardjo Puro menyatakan, balita yang diculik di Makassar sempat tiga kali berpindah tangan hingga akhirnya ditemukan di Jambi. Korban ditawarkan mulai dari Rp3 juta hingga Rp80 juta.

KPAI mengungkap, saat ini marak grup-grup media sosial yang berkaitan dengan adopsi anak.
Hal ini patut diwaspadai karena bisa jadi modus penculikan atau perdagangan anak.

Langkah cepat polisi membongkar kasus penculikan anak di Makassar patut diapresiasi. Namun, banyak pihak berharap polisi dapat mengusut tuntas jaringan perdagangan anak lintas daerah ini.

#tppo #penculikan #kpai #makassar

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/629900/geger-sindikat-penculikan-balita-kpai-waspada-modus-adopsi-anak-di-media-sosial

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke