KOMPAS.TV - Merasa sendiri dan kurang perhatian diduga menjadi pemicu pelaku melakukan aksinya di SMAN 72. Rasa ini diduga telah terakumulasi sejak lama dan tidak tertangani dengan baik.
Polisi pun mendalami aktivitas daring anak berhadapan hukum dalam kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Polisi mengatakan anak tersebut memiliki ketertarikan pada konten-konten kekerasan di media sosial.
Membahas fenomena kriminal yang dilakukan siswa di SMAN 72 Jakarta dengan aksi ledakannya, kita sudah bersama dengan Guru Besar UPI, Cecep Darmawan.
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal kasus ini? Komentar di bawah ya!