:

Bagaimana Perjanjian Giyanti Memecah Mataram Islam Jadi Keraton Surakarta dan Yogyakarta?

2 hari lalu

Keraton Surakarta dan Yogyakarta adalah dua kerajaan Mataram Islam yang dipecah lewat Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755. Kisah dua kerajaan ini kembali disorot usai mangkatnya Paku Buwono XIII.

Sri Sinuhun Paku Buwono XIII meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025). Raja Surakarta itu pun dimakamkan di Makam Raja-raja Mataram Islam Imogiri, Bantul, Yogyakarta pada Rabu Legi, 5 November 2025. 

Kerajaan Mataram Islam yang didirikan Panembahan Senopati itu, pernah mengalami masa puncak kejayaannya di era Sultan Agung Hanyakrakusuma. Namun, masa jaya kerajaan Jawa ini pun mulai perlahan mengalami kemunduran di masa pemerintahan Amangkurat I.

Pecahnya, kerajaan Mataram Islam menjadi dua, yakni Kasultanan Nyogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini dipicu berbagai bara konflik, dari perebutan takhta, intrik keluarga hingga campur tangan VOC, kongsi dagang Belanda yang memainkan politik "divide et impera" atau politik adu domba.

Lantas, bagaimana konflik yang terjadi di antara para keturunan Sultan Agung ini? Apa penyebab runtuhnya kerajaan Mataram Islam? Apa isi Perjanjian Giyanti yang akhirnya memecah Kerajaan Mataram Islam menjadi dua, Keraton Yogyakarta dan Surakarta?

Simak selengkapnya dalam video berikut!

Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino
Penulis Naskah: Daniel Kalis Jati Mukti
Narator: Daniel Kalis Jati Mukti
Video Editor: Dina Rahmwati
Produser: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Music: Aurora Currents - Asher Fulero, The Road To Mordor - Ezra Lipp, The Awakening - Patrick Patrikios

#humaniora #budaya ##kompascomlab #MataramIslam #PerjanjianGiyanti #KeratonSurakarta #KeratonYogyakarta #KeratonJogja #RajaSolo #RajaJogja #PakuBuwonoXIII


Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke