Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati atau biasar disebut Bandar Udara Majalengka menjadi sorotan publik usai dijuliuki Menko Agus Harimurti Yudhoyono "in the middle of nowhere" atau lokasi antah berantah.
Ternyata Bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta ini sudah direncanakan sejak 2003 di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputtri. Namun eksekusi tak kunjung diselesaikan pembangunannnya hingga masuk era Presiden ke-7 Joko Widodo.
Di masa Jokowi, pembangunan langsung dikebut bahkan masuk Program Strategis Nasional dengan biaya mencapai Rp2,6 triliun. Ironis, sejak diresmikan pada 2018 hingga kini, fungsi BIJB Kertajati belum juga menjawab kebutuhan nasional. Akses yang sulit menyebabkan bandara tersebut sepi penumpang. Kini BIJB Kertajati hanya dijadikan sebagai lokasi penerbangan haji dan umrah demi menjaga keberlanjutan fungsinya sebagai bandara.
Situasi ini tentu menjadi pekerjaan rumah pemerintahan Prabowo Subianto. Lantas, bagaimana proyeksi fungsi BIJB di tangan Prabowo?
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis naskah: Katarina Astriyani Setyaningsih
Narator: Katarina Astriyani Setyaningsih
Video editor: Agung Setiawan
Produser: Marvel Dalty
#Politik #Pemerintah #BandaraKertajati #Majalengka #AHY
Music: Drop - Anno Domini Beats