:

Gelombang Panas Mengancam: 1,9 Juta Kasus ISPA di Jakarta, Pakar Minta Langkah Serius Pemerintah

13 jam lalu

KOMPAS.TV - Indonesia belum dapat mengklasifikasikan paparan panas ekstrem sebagai bencana dan menentukan ambang batasnya.

Namun, sejumlah negara Asia seperti Filipina, India, Malaysia, dan Kamboja tengah merancang mitigasi fenomena alam terkait.

Berdasarkan laporan lembaga PBB untuk anak-anak, UNICEF, gelombang panas membawa dampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan, terutama pada bayi dan anak-anak.

Sepertiga anak-anak di dunia terpapar gelombang panas ekstrem yang berlangsung selama 4 hingga 7 hari, bahkan lebih, dengan suhu 2 derajat Celsius di atas rata-rata setempat selama 15 hari.

Di lain pihak, Darmawan Budi Setyanto, Ketua Satgas Kesling dan Perubahan Iklim IDAI, turut menanggapi bahwa faktor polusi udara dapat menurunkan kemampuan adaptif respons tubuh.

Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran napas jika tidak segera mendapatkan penanganan.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 1,9 juta kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Angka ini melonjak signifikan sejak pertengahan tahun.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat 1.079 warga terpapar ISPA selama awal Oktober, rata-rata disebabkan oleh kelelahan hingga dehidrasi.

#cuacapanas #matahari #indonesia #ispa

 

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/624621/gelombang-panas-mengancam-1-9-juta-kasus-ispa-di-jakarta-pakar-minta-langkah-serius-pemerintah

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke