Gizi Saja Tak Cukup, Harus Halal dan Tayyib | KALAM HATI

Dalam potongan ceramah singkat ini, Ustazah menyampaikan pesan yang sangat penting untuk para orang tua: berikan anak makan dari sumber yang halal dan tayyib (baik).

Banyak orang tua fokus pada kebutuhan gizi dan nutrisi, namun sering kali lupa memperhatikan dari mana asal rezeki dan makanan itu diperoleh.

Ustazah menjelaskan bahwa makanan bergizi bukan hanya diukur dari harga atau kemewahannya, tapi dari keberkahannya.

Tempe yang sederhana tapi halal, jauh lebih bernilai di sisi Allah daripada daging mahal yang berasal dari harta haram. Karena Allah tidak hanya melihat zat makanan, tetapi juga sumbernya.

“Makanan haram ada dua jenis,” ujar Ustazah,
“Pertama, haram zatnya seperti bangkai atau daging babi.
Kedua, haram sumbernya — seperti hasil mencuri, menipu, atau korupsi.”

Makanan yang berasal dari sumber haram — meskipun bergizi — dapat berdampak besar pada hati dan akhlak anak. 

Anak yang tumbuh dari makanan haram akan lebih sulit menerima nasihat, mudah membantah orang tua, dan hatinya menjadi keras. Sebaliknya, anak yang diberi makanan halal akan memiliki hati yang lembut, mudah diarahkan, dan bercahaya dengan ilmu.

Ustazah juga mengingatkan pesan Al-Qur’an:

“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Artinya, orang tua bertanggung jawab bukan hanya memberi makan secara fisik, tapi juga memberi rezeki yang bersih dan penuh keberkahan.

“Nak, kalau Ibu sudah tiada, makanlah hanya yang halal. Karena dari makanan yang halal, lahir hati yang terang dan ilmu yang bermanfaat.”

Semoga Allah menjadikan kita semua orang tua yang amanah dalam mencari rezeki, menjaga sumber nafkah, dan mendidik anak-anak dengan makanan yang halal dan tayyib.

Sahabat Kompas TV, saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati, setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.

Jangan lupa Like, Comment, and share.

Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati