Korupsi Waktu di Tempat Kerja: Dosa yang Sering Dianggap Sepele! | KALAM HATI

Dalam video kali ini, Ustaz membahas topik yang sering terabaikan namun sangat penting: korupsi waktu di tempat kerja.

Banyak di antara kita yang mungkin setiap bulan menerima gaji dengan rutin, tapi tanpa sadar menggunakan jam kerja untuk urusan pribadi — entah main media sosial, belanja online, atau sekadar bersantai saat seharusnya bekerja.

Dalam pandangan Islam, hal ini bukan persoalan ringan. Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa tanda-tanda orang munafik ada tiga:
1️⃣ Ketika berbicara, ia berdusta.
2️⃣ Ketika diberi amanah, ia berkhianat.
3️⃣ Ketika berjanji, ia ingkar.

Jika kita diberi amanah waktu oleh atasan atau perusahaan untuk bekerja, lalu kita malah menggunakan waktu itu untuk hal-hal di luar tanggung jawab kerja, maka itu termasuk mengkhianati amanah — dan bisa dikategorikan sebagai perilaku munafik.

Ustaz juga menekankan bahwa korupsi bukan hanya soal uang, tetapi juga soal waktu dan tanggung jawab.

Korupsi waktu artinya mengambil hak orang lain secara tidak jujur — dalam hal ini, hak perusahaan atau instansi tempat kita bekerja. Dan ingat, setiap detik yang kita sia-siakan tanpa izin atau tanggung jawab bisa menjadi beban dosa jika tidak disadari dan diperbaiki.

Bagaimana cara menebusnya?

Ustaz menjelaskan, kalau korupsi uang bisa dikembalikan, tapi korupsi waktu hanya bisa ditebus dengan taubat dan memperbaiki sikap kerja. Mulailah dengan kejujuran dan niat ibadah dalam bekerja — karena setiap pekerjaan halal yang dilakukan dengan amanah adalah ibadah di sisi Allah SWT.

“Waktu kerja adalah amanah, dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban. Jangan sampai gaji kita halal, tapi keberkahannya hilang karena waktu yang kita korupsi.”

Sahabat Kompas TV, saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati, setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.

Jangan lupa Like, Comment, and share.

Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati