NAIROBI, KENYA, KOMPAS.TV - Kericuhan terjadi saat para peziarah berlarian mencari perlindungan ketika polisi menembakkan gas air mata dan peluru selama upacara penghormatan pemakaman mantan Perdana Menteri Kenya, Raila Odinga, di Stadion Kasarani, Nairobi, Kenya.
Visual menunjukkan ribuan orang berkumpul di Stadion Kasarani untuk menghadiri upacara penghormatan terakhir bagi mendiang Odinga, yang dibuka untuk umum. Namun, situasi memanas ketika ratusan orang menyerbu ke lapangan diduga untuk mendekat melihat jenazah.
Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan peluru untuk mengendalikan situasi, memicu kepanikan dan kericuhan massal.
Akibat insiden tersebut, empat orang dilaporkan tewas dan banyak warga lainnya luka-luka karena berdesakan saat berusaha keluar dari stadion.
Raila Odinga meninggal dunia pada usia 80 tahun saat menjalani perawatan medis di Kerala, India. Presiden William Ruto menetapkan tujuh hari berkabung nasional dan memastikan Odinga akan dimakamkan dengan upacara kenegaraan.
Baca Juga Israel Berulah! Pembantaian saat Gencatan Senjata, 11 Orang dari Satu Keluarga Terbunuh Tank di Gaza di https://www.kompas.tv/internasional/623941/israel-berulah-pembantaian-saat-gencatan-senjata-11-orang-dari-satu-keluarga-terbunuh-tank-di-gaza
#kenya #railaodinga #pemakamankenya #stadion #breakingnews
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/internasional/623945/polisi-tembak-gas-air-mata-di-stadion-kasarani-kenya-disertai-kericuhan-4-orang-meninggal-dunia