JAKARTA, KOMPAS.TV - Mencuatnya kasus dugaan keracunan siswa diduga usai menyantap MBG di sejumlah daerah membuat Presiden Prabowo Subianto buka suara.
Presiden Prabowo bilang, insiden keracunan makan bergizi gratis tidak dapat diterima, meskipun jumlah kasus yang ada masih di bawah 1 persen dibandingkan paket makanan yang disalurkan.
Presiden Prabowo tetap akan memperketat penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG untuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya.
Untuk memastikan semua dapur SPPG memiliki standar kebersihan dan keamanan pangan, Badan Gizi Nasional menargetkan SPPG harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam kurun waktu satu bulan.
SPPG yang belum memenuhi syarat akan dihentikan sementara hingga dinyatakan layak beroperasi.
Agar target dapat tercapai tepat waktu, BGN mengajak pemerintah daerah memfasilitasi SPPG dalam memperoleh SLHS.
Makan bergizi gratis diharapkan tak hanya meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia, melainkan juga bisa jadi penggerak ekonomi rakyat.
Baca Juga Presiden Prabowo Perintahkan Evaluasi Total Usai Kasus Keracunan MBG dan Perketat SOP di https://www.kompas.tv/regional/623442/presiden-prabowo-perintahkan-evaluasi-total-usai-kasus-keracunan-mbg-dan-perketat-sop
#presidenprabowo #prabowo #gibran #mbg
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/623471/satu-tahun-pemerintahan-prabowo-gibran-evaluasi-mbg-hingga-sppg-buntut-kasus-keracunan