KOMPAS.TV - Gelombang keracunan massal akibat konsumsi menu makan bergizi gratis di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, meluas.
Setelah sebelumnya menimpa ratusan siswa SMPN 1 Cisarua, kini sejumlah siswa SD dan SMK mulai mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut.
Sebanyak 182 siswa di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, keracunan diduga usai menyantap makan bergizi gratis.
Kasus keracunan MBG tidak hanya di SMPN 1 Cisarua, melainkan terus meluas hingga SMKN 1 Cisarua dan SDN 1 Garuda.
Siswa dari berbagai sekolah berdatangan ke posko, mengaku pusing, mual, muntah, dan badan lemas.
Sebagian dari korban keracunan dirujuk ke RSUD Lembang, Puskesmas Jayagiri, RS Advent, RSJ, Klinik Pindad, dan RS Kharisma.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan insiden keracunan makan bergizi gratis tidak dapat diterima, meskipun jumlah kasus yang ada masih di bawah 1 persen dibandingkan paket makanan yang disalurkan.
Presiden Prabowo pun akan memperketat penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG untuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat menyebut 50 orang yang diduga keracunan makan bergizi gratis masih dirawat di beberapa fasilitas kesehatan.
16 di antaranya dirawat di RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Data terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 16 siswa masih dirawat di RSUD Lembang.
Saat ini kondisi siswa yang dirawat berangsur membaik.
Sementara SPPG Panyandaan di Desa Jambu Dipa, Kecamatan Cisarua, Lembang, yang memproduksi paket MBG, ditutup sementara oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga Catatan MBG Jelang Setahun Prabowo-Gibran: Keracunan Jadi Sorotan, Anggaran Baru Terserap 23 Persen di https://www.kompas.tv/nasional/623331/catatan-mbg-jelang-setahun-prabowo-gibran-keracunan-jadi-sorotan-anggaran-baru-terserap-23-persen
#presidenprabowo #prabowo #keracunanmbg #makanbergizigratis
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/623442/presiden-prabowo-perintahkan-evaluasi-total-usai-kasus-keracunan-mbg-dan-perketat-sop