Kementerian Perdagangan China mengatakan keputusan Beijing untuk membatasi ekspor logam tanah jarang guna menekan dominasi Amerika Serikat dalam memproduksi senjata.
Langkah itu berkaitan dengan kekhawatiran atas penggunaan militer AS dari material-material tersebut di tengah seringnya konflik militer. Hal itu diungkap kementerian luar negeri China pada Rabu (15/10/2025).
"China menerapkan pengendalian ekspor atas barang-barang terkait sesuai dengan hukum, dengan tujuan menjaga perdamaian regional dan dunia dengan lebih baik serta memenuhi kewajiban internasional seperti nonproliferasi. Hal ini juga sejalan dengan praktik internasional," kata Lin Jian Juru Bicara Kemenlu China.
Industri persenjataan AS sangat bergantung 70 persen dari logam tanah jarang milik China. Hal ini bisa berdampak menurunnya jumlah produksi senjata, termasuk rudal tomahawk yang sedang diisukan akan dikirim ke Ukraina.
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis Naskah: Vina Muthi Ambarwati Narator: Vina Muthi Ambarwati Video Editor: Agung Setiawan Produser: Marvel Dalty