KOMPAS.TV - Seluruh dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Banjar belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Norifansyah, saat memantau sejumlah dapur pelayanan pemenuhan gizi pascakejadian dugaan keracunan yang menimpa lebih dari 130 pelajar di tujuh sekolah.
Meskipun penerbitan SLHS merupakan kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, faktanya dari 13 dapur yang telah beroperasi, baru mengajukan pengurusan SLHS sepekan sebelum kasus keracunan terjadi.
Hingga Senin (13/10/2025) pagi, jumlah pelajar yang masih dirawat di RSUD Ratu Zalecha Martapura tersisa tiga orang dari total 130 siswa yang sebelumnya diduga keracunan makanan bergizi gratis.