KOMPAS.TV - Mantan capres Anies Baswedan menyindir pemerintahan Prabowo Subianto yang dinilainya semakin jauh dari prinsip integritas dan meritokrasi.
Imbasnya, menurut Anies, jabatan publik diberikan bukan karena kompetensi, melainkan koneksi.
Hal itu disampaikan Anies saat menjadi keynote speaker dalam Dialog Kebangsaan yang digelar DPW Gerakan Rakyat Jawa Tengah di Ballroom UTC, Semarang, 8 Oktober lalu.
Dalam pemaparannya, Anies menyinggung praktik transaksional dalam birokrasi dan politik yang telah membuat jabatan publik tidak lagi ditentukan oleh kompetensi, tetapi oleh kedekatan politik dan kepentingan kekuasaan.
Sehingga, sistem yang dibangun pemerintah bukan lagi berpihak pada kualitas, melainkan pada pertimbangan politik dan kepentingan kelompok.
Sebelumnya, saat menutup Munas ke-6 Partai Keadilan Sejahtera pada 29 September lalu, Presiden Prabowo menegaskan ia tidak pernah menyimpan dendam kepada Anies yang pernah memberinya nilai 11 dari 100 saat debat Pilpres 2024.
Menurutnya, pernyataan Anies justru berbalik memberikan simpati publik dan membantunya meraih kemenangan.
Prabowo juga menekankan bahwa politik harus dinamis dan demokrasi perlu dijalankan secara dewasa.
Saling sindir antara Presiden Prabowo dan lawannya pada Pilpres 2024, Anies Baswedan, kembali menghangat. Keduanya sama-sama melontarkan pernyataan yang membuat publik kembali mengingat dinamika di panggung Pilpres 2024.
Kita bahas saling sindir dua tokoh ini bersama analis politik Adi Prayitno, Ketua Umum Gerakan Rakyat Sahrin Hamid, dan Ketua DPP PSI Faldo Maldini.
Baca Juga [FULL] Blak-Blakan, DPR Soal Wacana Penggunaan APBN untuk Bangun Ulang Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo di https://www.kompas.tv/regional/622524/full-blak-blakan-dpr-soal-wacana-penggunaan-apbn-untuk-bangun-ulang-ponpes-al-khoziny-sidoarjo
#aniesbaswedan #prabowosubianto #presidenprabowo #politik
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/622525/full-adi-prayitno-sahrin-hamid-dan-faldo-maldini-soal-saling-sindir-prabowo-vs-anies-memanas