:

Produksi Pangan Nasional Dibayangi Krisis Iklim dan Lambatnya Distribusi Pupuk

2 hari lalu

Peneliti Litbang Kompas Budiawan Sidik Arfianto menjelaskan berbagai faktor yang menjadi hambatan produksi pangan nasional.

Hal ini disampaikan Budi dalam agenda diskusi “1 Tahun Pemerintah Prabowo, Apa Kabar Ketahanan Pangan?” yang digelar di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/25).

Dalam survei terkait ketahanan pangan yang diikuti oleh 1.200 sampel responden ini, penambahan luas lahan sawaah menjadi faktor paling berpengaruh.

Budi menjelaskan, setiap ada penambahan 1.000 hektare lahan, produksi dapat meningkat hingga 4.300 ton. Sementara, penambahan 1.000 petani menurunkan produksi sekitar 300 ton.

Artinya, sektor pertanian saat ini berada pada titik jenuh tenaga kerja yang berarti peningkatan jumlah petani tidak otomatis berbanding lurus dengan produktivitas.

Selain itu, pupuk bersubsidi kerap terlambat sampai ke petani. Akibatnya, petani terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga lebih tinggi.

Padahal, biaya pupuk hanya berkontribusi sekitar 3,6 persen dari total biaya produksi. Namun, efek keterlambatan bisa berdampak besar pada hasil panen.

Selain itu, kenaikan suhu udara sebesar satu derajat celcius disebut juga dapat menurunkan produksi padi hingga 4.500 ton.

Simak selengkapnya dalam tayangan berikut ini!

Penulis Naskah: Xena Olivia
Video Jurnalis: Xena Olivia
Video Editor: Xena Olivia
Produser: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

#news #produksipangannasional #pertanian #krisisiklim #ketahananpangan #pangan #agraria ##vjlab


Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke