[FULL] Anggota Komisi II DPR & Pengamat Tanggapi soal Wamen yang Terus Bertambah, Efektifkah?

KOMPAS.TV - Memasuki satu tahun masa pemerintahan, Presiden Prabowo Subianto kembali merombak kabinet untuk keempat kali.

Perombakan dilakukan dengan menambah dua wakil menteri, serta membentuk dua badan dan dua posisi baru.

Presiden Prabowo melantik dua wakil menteri, yaitu Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, dan Benjamin Paulus sebagai Wakil Menteri Kesehatan.

Mensesneg Prasetyo Hadi menjelaskan, pelantikan Akhmad Wiyagus sebagai Wamendagri didasarkan pada luasnya wilayah Indonesia untuk memastikan pembangunan di sejumlah daerah berjalan baik.

Sebelum menjabat sebagai Wamendagri, Akhmad Wiyagus pernah menempati jabatan Kabaintelkam Polri.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, Benjamin akan membantu menjalankan agenda transformasi kesehatan.

Salah satunya, mempercepat upaya eliminasi penyakit tuberkulosis atau TBC di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga melantik sejumlah pejabat lain, di antaranya Dony Oskaria sebagai Kepala Badan Pengaturan BUMN dan Anggito Abimanyu sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.

Selanjutnya, Presiden juga melantik Ketua dan Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, yang diketuai Velix Vernando Wanggai. Kemudian, Presiden Prabowo juga melantik dua Asisten Khusus Presiden, yakni Dirgayuza Setiawan dan Agung Gumilar Saputra.

Jelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebut evaluasi di sektor ekonomi terus dilakukan secara berkala.

Airlangga bilang, meski rupiah sempat melemah, namun capital market dalam negeri dalam kondisi baik.

Airlangga yakin, dengan kondisi ini, kepercayaan investor ke dalam negeri masih tinggi.

#wamen #presiden #prabowo

Baca Juga 8 Jenazah Diidentifikasi Tim DVI Melalui Data Ante Mortem, Total 48 Jenazah Teridentifikasi di https://www.kompas.tv/regional/622273/8-jenazah-diidentifikasi-tim-dvi-melalui-data-ante-mortem-total-48-jenazah-teridentifikasi