MALANG, KOMPAS.TV - Motif batik tumpal candi berusaha dihadirkan oleh Yuharsita, pemilik bengkel batik yang berada di kawasan Sawojajar, Kota Malang. Motif tumpal ini muncul berawal dari upaya untuk melestarikan sejarah yang ada di Malang.
Motif tumpal berbentuk segitiga dengan isian motif di dalam, diambil dari motif yang ada di Candi Jago dan Candi Kidal. Dalam membuat motif tumpal ini, menurut Yuharsita, ada sedikit kerumitan karena pembuatan motif harus sesuai pakem.
Motif tumpal candi ini oleh perajin diaplikasikan dalam sebuah selendang atau sampur untuk penari Beskalan. Rencananya, selendang dengan motif tumpal candi akan dikenakan dalam pagelaran tari Beskalan massal akhir bulan Oktober nanti.
"Motif tumpal ini memiliki makna sebagai penolak bala. Sekaligus kami juga ingin memunculkan khas Malangan, utamanya candi-candi yang ada di Malang," ujarnya.
Untuk satu lembar selendang batik motif tumpal dibanderol Rp 150 hingga Rp 200 ribu. Perajin batik motif tumpal candi Malang ini berharap, batik ini tidak hanya digunakan sebagai selendang, namun bisa diaplikasikan pada busana.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/622178/angkat-budaya-malang-lewat-motif-batik