TNI menyebutkan bahwa Prajurit Marinir berpangkat Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim yang gugur saat penerjunan dalam rangka persiapan HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta, sempat bertabrakan di udara dengan sesama penerjun sebelum jatuh ke laut.
“Yang di laut itu, itu murni proses, proses pada pada saat exit dari pesawat kemudian opening parasut, kemudian terjadilah tabrakan," kata Kapuspen TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/10/2025).
Menurut Freddy, insiden tersebut terjadi pada tahap penerjunan, yang memang memiliki risiko tinggi.
Ia menjelaskan, tabrakan di udara antara para penerjun bukan hal yang tidak pernah terjadi, sebab terdapat sejumlah faktor teknis yang bisa memicunya.
“Saya pribadi pernah merasakan itu, di pangkat Mayor saya pernah seperti itu dan pernah nyaris meninggal. Mungkin enggak jadi Kapuspen pada saat itu, dengan kejadian yang sama. Jadi di penerjunan itu mungkin dari setiap penerjunan pasti ada beberapa drop yang penerjunnya itu saling bertabrakan di udara," ungkap Freddy.
Ia menuturkan, berdasarkan laporan di lapangan, Praka Zaenal sempat membuka parasutnya dan mendarat di laut dalam keadaan masih sadar.
Namun, kondisinya menurun beberapa saat setelahnya.
“Dan beruntungnya memang pada saat yang laka laut itu Almarhum sempat mencabut parasutnya. Jadi ada beberapa kejadian yang tidak sempat mencabut parasut karena blackout, begitu tabrakan, blackout, enggak bisa nyabut parasut sampai darat sampai laut," jelas Freddy.
Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo
Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo
Video Editor: Dzaky Nurcahyo
Produser: Abba Gabrillin
#TNI #Militer #HUTTNI #vjlab