Santri Korban Ponpes Ambruk Asal Bangkalan dan Semarang Dimakamkan

KOMPAS.TV - 67 santri meninggal akibat ambruknya Ponpes Buduran, Sidoarjo. Delapan belas di antaranya sudah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI. Beberapa jenazah sudah dimakamkan di kampung halaman masing-masing.

Abdul Fattah dan Ali Rahbini, dua santri asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang menjadi korban ambruknya Ponpes Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, tiba di rumah duka.

Selasa (7/10/2025) dini hari, jenazah Abdul Fattah dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Asem Nonggal, Sampang.

Sementara itu, ratusan warga menyambut kedatangan jenazah Ali Rahbini untuk mengantar langsung jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Jenazah Sulaiman Hadi, bocah 15 tahun warga Modung, Bangkalan, Jawa Timur, juga disambut keluarga sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman desa setempat Selasa malam.

Dafin, 13 tahun, warga Semarang, Jawa Tengah juga dimakamkan di kampung halamannya, di Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Bangkalan, setelah berhasil diidentifikasi.

Sementara itu, sejumlah keluarga santri korban ponpes ambruk masih menanti hasil identifikasi jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

Keluarga memilih bertahan di tenda istirahat yang disediakan BPBD Jatim.

Hingga kini, tim DVI Polda Jawa Timur telah mengidentifikasi 17 jenazah di dua lokasi rumah sakit, yakni RS Sidoarjo dan RS Bhayangkara Surabaya.

Hari kesembilan ambruknya ponpes, Basarnas resmi menutup operasi pencarian korban.

Hingga akhir pencarian, Basarnas mencatat total ada 171 korban ambruknya ponpes; 104 selamat, sementara 67 meninggal dunia.

Baca Juga Menag: Pemerintah Akan Evaluasi Ponpes Baru, Wajib Kantongi Izin dan Persetujuan Pembangunan di https://www.kompas.tv/regional/621839/menag-pemerintah-akan-evaluasi-ponpes-baru-wajib-kantongi-izin-dan-persetujuan-pembangunan

#santri #pemakaman #korbanponpes #ponpesambruk