Mahkamah Agung Bahas Eksekusi Perdata, Ungkap Cara Urai 7 Masalah Krusial - MA NEWS

KOMPAS.TV - Diskusi Pengembangan Riset dan Kajian Ilmu Badan Peradilan Umum atau Perisai Badilum Mahkamah Agung Republik Indonesia telah mencapai episode ke-10.

Diskusi secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Badilum, Bambang Myanto, dan menghadirkan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Suharto.

Suharto hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Perisai Badilum yang bertema “Mengurai Kompleksitas Eksekusi Perdata: Problematika, Solusi, dan Prospek Pembaruan Hukum”, yang memfokuskan diskusi pada isu krusial, yaitu eksekusi perdata.

Tema ini diangkat Direktorat Jenderal Peradilan Umum dalam menyoroti persentase perkara eksekusi yang bisa terlaksana tanpa kendala, yang masih di bawah 50 persen.

Dalam diskusi ini, Suharto menjabarkan peristiwa eksekusi perdata yang pernah ditanganinya sewaktu menjabat ketua pengadilan. Tidak hanya itu, Suharto memberikan pengalaman dan wawasan keilmuannya dalam sesi tanya jawab bersama peserta yang terdiri atas 416 satuan kerja.

Suharto menjelaskan, secara garis besar ada pengaruh dari faktor internal dan eksternal yang menghambat dan memengaruhi jalannya eksekusi perdata.

Terdapat tujuh permasalahan utama yang menjadi tantangan, seperti keamanan saat eksekusi, redaksi amar eksekusi yang tidak jelas, belum dibayarnya biaya eksekusi, penangguhan karena adanya upaya hukum, perlawanan dari permohonan eksekusi, tidak ada tindak lanjut dari pemohon, serta berbagai kendala lainnya.

#mahkamahagung #perdata