Dalam video ini dibahas perbedaan penting antara dosa yang hubungannya dengan Allah (ḥablum minallāh) dan dosa yang hubungannya dengan sesama manusia (ḥablum minannās), serta bagaimana cara bertaubat darinya.
Rasulullah ﷺ memberikan teladan luar biasa saat dilempari batu dan dicaci di kota Ṭāif. Beliau tidak membalas dengan doa keburukan, melainkan berkata:
“Allāhumma ihdī qawmī fa innahum lā ya‘lamūn.”
(Ya Allah, berilah mereka petunjuk, karena mereka tidak mengetahui).
Dari kisah ini kita belajar:
Dosa kepada Allah, seperti meninggalkan sholat, ditebus dengan istighfar dan taubat nasuha: menyesali dosa, berhenti melakukannya, berjanji tidak mengulanginya, dan memperbanyak amal shalih.
Dosa kepada sesama manusia, seperti ghibah, fitnah, korupsi, atau mengambil hak orang lain, selain bertaubat juga wajib meminta maaf kepada orang yang dizalimi. Jika tidak, doa orang terzalimi (da‘watul maẓlūm) akan langsung menembus langit dan diijabah oleh Allah.
Pesan utama: jangan meremehkan dosa, baik yang terkait langsung dengan Allah maupun dengan sesama. Taubatlah sebelum terlambat, jaga lisan dan perbuatan, serta belajarlah dari akhlak mulia Rasulullah ﷺ yang selalu membalas kezaliman dengan doa kebaikan.
Sahabat Kompas TV, saksikan video lengkapnya hanya di channel youtube Kalam Hati, setiap hari Minggu jam 13.00 WIB.
Jangan lupa Like, Comment, and share.
Serta follow akun Instagram kita di: @dikalamhati
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/kalam-hati/621054/taubat-nasuha-tidak-cukup-inilah-syarat-minta-maaf-dalam-islam-kalam-hati