MALANG, KOMPAS.TV - Salah satu santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo asal Kota Malang baru bisa menceritakan peristiwa ambruknya musala pada Jumat siang. Nanang Saiful Rizal, santri yang duduk di bangku kelas 1 madrasah aliyah ini mengingat dengan jelas peristiwa pada Senin sore tersebut.
Menurut Nanang Saiful, saat kejadian dirinya bersama santri lain sedang melaksanakan salat Asar berjamaah. Saat rakaat ketiga, terdengar suara bambu jatuh lalu diikuti dengan ambruknya bangunan musala. Seolah seperti gempa, para santri langsung lari termasuk Nanang Saiful.
Sempat terjebak di dalam reruntuhan, kepala Nanang terluka akibat benturan. Meski sama-sama berada di dalam reruntuhan, Nanang berusaha membawa temannya keluar yang sebelumnya mengalami kejang.
"Saya pas jatuh itu masih kuat, terus di pinggir saya ada teman saya kejang-kejang saya panik," Terang Nanang Saiful.
Sementara itu menurut orang tua korban, saat mendengar kabar pada Senin sore, dirinya langsung berangkat ke Sidoarjo. Perasaan yang tidak menentu dirasakan ayah korban saat mengetahui bangunan ambruk dan mobil ambulans yang keluar masuk lokasi. Setelah beberapa saat mencari, Sunardi bersyukur putranya dalam keadaan selamat.
"Ketemu setelah Isya, nyari sendiri, ternyata dia sudah ada di kampus." Kata Sunardi.
Hingga saat ini proses evakuasi korban yang terjebak di dalam reruntuhan Ponpes Sidoarjo masih terus dilakukan oleh petugas SAR gabungan.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/621006/cerita-korban-selamat-ponpes-ambruk-sempat-tolong-teman-saat-sama-sama-terjebak