SIDOARJO, KOMPAS.TV - Alat berat mulai dikerahkan tim SAR untuk mempercepat evakuasi santri korban bangunan runtuh di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis siang.
Penggunaan alat berat berupa crane atau derek dilakukan untuk menjangkau santri yang masih tertimbun reruntuhan.
Keputusan ini dibuat usai tim SAR gabungan menyatakan tidak menemukan lagi tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, mengatakan evakuasi menggunakan alat berat sudah mendapat persetujuan dari orang tua dan keluarga korban.
Pihak keluarga pun dikumpulkan di posko untuk membicarakan proses evakuasi yang dilanjutkan menggunakan alat berat.
Tim gabungan juga mulai mengumpulkan sampel DNA dari setiap keluarga yang hingga kini masih belum menemukan anggota keluarga mereka.
Berdasarkan data BNPB hingga Kamis sore, 2 Oktober 2025, jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak 108 orang, dengan rincian 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 73 orang sudah diperbolehkan pulang, 5 orang meninggal dunia, serta sebanyak 58 orang masih dalam pencarian.
Rafi Catur Okta Mulya, salah satu korban meninggal akibat ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, dimakamkan di Jember, Jawa Timur, pada Kamis pagi.
Rafi diketahui baru tiga bulan belajar di Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Menurut ayah korban, Rafi sempat melindungi dua orang temannya saat peristiwa ambruk.
Baca Juga [LIVE] Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny, 2 Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya di https://www.kompas.tv/regional/620947/live-evakuasi-korban-ambruknya-ponpes-al-khoziny-2-jenazah-dibawa-ke-rs-bhayangkara-surabaya
#evakuasi #ponpesambruk #ponpesalkhoziny #bnpb
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/620948/live-58-korban-ambruknya-ponpes-al-khoziny-belum-ditemukan-evakuasi-kerahkan-alat-berat