MALANG, KOMPAS.TV - Pameran dalam rangka peringatan tiga tahun tragedi berdarah dalam dunia sepak bola Indonesia ini digelar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. Pameran yang digelar 29 September hingga 1 Oktober ini menampilkan sejumlah karya seni yang bertema tentang tragedi Kanjuruhan, mulai dari lukisan, puisi hingga poster.
Gendadianta, ketua pelaksana pameran menjelaskan bahwa tema besar dalam pameran tiga tahun tragedi ini adalah Membangun Ingatam. Dalam pameran ini mereka ingin membangun ingatan tentang sebuah tragedi yang telah menelan banyak korban jiwa. Menurut mereka, tragedi Kanjuruhan bukan hanya duka bagi pencinta sepak bola tapi juga duka bagi semua.
"Menurut saya luka yang ditimbulkan oleh tragedi Kanjuruhan sendiri bukan hanya milik penggemar sepak bola, tidak hanya milik warga Malang, Aremania sendiri tapi juga luka kemanusiaan kita bersama," kata Gendadianta.
Sementara itu, Rere, salah satu pengunjung mengaku pameran ini mengingatkan kembali tentang peristiwa yang terjadi tiga tahun lalu. Menurutnya, penyelesaian tragedi ini masih jauh dari rasa keadilan bagi korban. Dalam kesempatan tersebut, Rere juga menuliskan nama temannya yang turut menjadi korban dalam tragedi tersebut.
"Teringat lagi sama kejadiannya apalagi kayak banyak temen temen aku yang menjadi salah satu korbannya," kata Rere.
Melalui pameran ini, mahasiswa berharap masyarakat tetap mengingat dan membangun ingatannya tentang tragedi tiga tahun lalu di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/620662/membangun-ingatan-lewat-pameran-3-tahun-tragedi-kanjuruhan