Tony Blair dipilih Presiden AS Donald Trump untuk jadi "Bos Gaza". Padahal, eks Perdana Menteri Inggris itu dikenal sebagai sosok kontroversial. Ia dicap war criminal (penjahat perang) karena invasi ke Irak.
Saat Trump mengumumkan 21 poin rencana pasca-perang Gaza di hadapan para pemimpin negara Arab dan Muslim, termasuk Indonesia. Nama Tony Blair tiba-tiba muncul dan disebut akan menjadi Gubernur Jenderal de Facto Gaza.
Rencana ini menuai kritik. Banyak pihak menilai langkah Trump itu hanyalah bentuk baru neo-kolonialisme AS dan Israel di Palestina.
Bahkan, di tengah polemik ini, Indonesia ikut terseret dalam rencana Trump soal pasca-perang Gaza. Al Jazeera dalam laporannya, merujuk pada pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB, yang menyatakan siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza.
Mungkinkah sosok yang pernah dicap "penjahat perang" ini bisa dipercaya memimpin Gaza? Apa peran Tony Blair sebagai Bos Gaza?
Simak selengkapnya dalam video berikut!
Penulis Naskah: Daniel Kalis Jati Mukti
Narator: Daniel Kalis Jati Mukti
Video Editor: Daniel Kalis Jati Mukti
Produser: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Music: Addict (Instrumental) - NEFFEX
#global #konflik ##kompascomlab #TonyBlair #Gaza #DonaldTrump #Palestina #Prabowo #IsraelPalestina