JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus keracunan makanan pada siswa yang mengonsumsi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi. Terbaru, 145 pelajar SMK di Sumedang, Jawa Barat diduga keracunan setelah menyantap MBG. Sebanyak 50 siswa masih menjalani perawatan di Puskesmas Ujungjaya, setelah sebelumnya mengeluhkan mual, pusing, dan muntah.
Pemerintah Kabupaten Sumedang segera menindaklanjuti dengan memanggil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan ahli gizi untuk membahas dugaan keracunan ini.
Badan Gizi Nasional (BGN) juga bergerak cepat dengan membentuk tim investigasi yang terdiri dari sejumlah ahli. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa persyaratan verifikasi calon mitra MBG akan diperketat untuk mencegah kejadian serupa.
Ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen, menyoroti beberapa menu MBG yang tidak tepat dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya menu burger. Ia mendorong pemerintah mengalokasikan 80 persen menu dari bahan pangan lokal.
Dalam audensi bersama DPR, Tan Shot Yen menjelaskan bahwa satu porsi MBG idealnya terdiri dari:
Makanan pokok: 150 gram nasi atau 3 kentang ukuran sedang
Lauk pauk: 2 potong ayam tanpa kulit (80 gram) dan protein nabati (tahu/tempe 50 gram)
Buah dan sayuran: masing-masing 150 gram sebagai sumber vitamin dan mineral
Fenomena keracunan MBG ini menjadi perhatian serius pemerintah. Evaluasi dan pengawasan harus dimulai dari rantai pasok awal hingga distribusi kepada siswa, agar program bernilai triliunan rupiah ini tidak menjadi boomerang bagi kesehatan anak bangsa.
Baca Juga Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat, BGN: Produksi SPPG Cijambu Sesuai Prosedur | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/regional/619653/kasus-keracunan-mbg-di-bandung-barat-bgn-produksi-sppg-cijambu-sesuai-prosedur-sapa-pagi
#keracunanmbg #mbg #makanbergizigratis #menumbg
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/619662/full-kasus-siswa-keracunan-mbg-terus-terjadi-bagaimana-standar-kelayakan-menu-mbg-sapa-pagi