Prabowo Lantik Angga Raka jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Solusi Komunikasi?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Utama Pusat Riset Politik BRIN, Moch Nurhasim menyebut ada kelemahan di dalam komunikasi di KSP maupun di PCO yang dibentuk. 

“Orang yang ingin memberikan komunikasi keluar itu harus memahami pikiran Presiden. Harus memahami visi Presiden, harus memahami apa yang akan dilakukan oleh Presiden. Nah kalau mereka tidak menempel, makanya juru bicara di beberapa tempat, di beberapa lembaga kepresidenan, itu selalu ikut dengan Presiden.

“Tujuannya supaya tahu. Kalau misalnya Presiden sedang kunjungan ke luar negeri, ke China dan sebagainya, bukan hanya sekretaris negara yang ikut atau sekretaris kabinet, tetapi harus ada diikuti oleh juru bicara supaya tujuannya tahu kegiatan apa yang dilakukan oleh Presiden, apa yang dibicarakan oleh Presiden,” katanya. 

“Kalau sekarang diganti jadi badan komunikasi pemerintah dan yang dipilihnya adalah Mas Anggara Kak Prabowo, yang letak benih memang orang dekat Pak Prabowo, ini keputusan tepat?,” tanya Frisca Clarissa. 

“Tapi kalau dalam praktik day to day untuk pelaksanaan pekerjaan Presiden, dia tidak terlibat, enggak mungkin dia bisa mengira-ngira karena takut salah. Nah ini yang perlu dibenahi,” ungkapnya. 

Maka, menurut Nurhasim seharusnya presiden tetap didampingi juru bicara baik dalam negeri, internasional, dsb. 

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, pada Rabu (17/9/2025). Angga Raka sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah menggantikan Hasan Nasbi yang memimpin Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

Bagaimana pendapat Anda? 

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/J0N67T7wizg 

#reshuffle #menteri #prabowo