Kementerian Pertahanan menyebut anggaran naik sebesar Rp 187,1 trilliun, disebabkan karena biaya terkait pertahanan dan kedaulatan terbilang mahal.
Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyebut, anggaran tidak hanya difokuskan untuk alutsista. Tetapi, ada anggaran terkait belanja pegawai dan alat operasional.
"Terkait dengan anggaran pertahanan itu, kedaulatan itu, biayanya mahal," kata Frega di Kantornya, Kamis (18/9/2025).
Untuk diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengajukan anggaran sebesar Rp 187,1 triliun untuk Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI pada tahun 2026.
Usulan itu telah disetujui oleh Komisi I DPR RI dalam rapat tertutup yang digelar pada Selasa (16/9/2025), untuk kemudian dibawa ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
"Teman-teman sekalian, saya didampingi Panglima TNI dan juga para kepala staf angkatan, baru saja menyampaikan proposal akhir dari anggaran Kemhan dan TNI tahun 2026 yang sudah disetujui oleh Komisi I untuk dibawa ke Badan Anggaran, sejumlah Rp 187.100.000.000.000," kata Sjafrie, usai rapat kerja tertutup dengan Komisi I DPR RI, di Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Informasi selengkapnya dapat disimak dalam video berikut
Video Jurnalis: Nicholas Ryan Aditya
Penulis Naskah: Rizky Syahrial
Video Editor: Rizky Syahrial
Produser: Abba Gabrillin
#kemhan #TNI #demodpr #vjlab