GAZA, KOMPAS.TV - Derita warga Palestina di Gaza tak kunjung usai, di tengah gempuran serangan Israel yang bertubi-tubi.
Warga Gaza masih harus dihadapkan dengan situasi kelaparan karena terbatasnya pangan akibat blokade Israel.
Situasi darurat kemanusiaan ini menggugah simpati masyarakat dunia.
Ribuan orang dari berbagai elemen dari 44 negara, bergabung untuk berlayar dalam misi Global Sumud Flotilla menyalurkan bantuan ke Gaza menembus blokade Israel.
Hampir 2 tahun Israel melancarkan serangan di Gaza sejak Oktober 2023, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.
Militer Israel terus meningkatkan eskalasi serangan. Hunian pengungsi pun tak luput jadi sasaran. Digempur hingga luluh lantak.
Dalam sepekan ini saja, sudah banyak gedung tinggi yang diratakan oleh roket Israel. Di antaranya ada Menara Mustaha, Gedung Taiba 2 dan sebuah gedung di barat Kota Gaza.
Padahal di sekitar gedung-gedung ini berdiri ratusan kamp pengungsian. Situasi ini kian membuat warga Palestina di Gaza frustrasi karena harus terus berpindah mencari tempat perlindungan.
Di tengah kekalutan ini, militer Israel terus menyebarkan selebaran yang berisi perintah mengungsi. Desakan ini menyusul rencana Israel untuk merebut pusat Kota Gaza.
Namun bagi warga Gaza, mau dipindah untuk mengungsi ke mana pun, tetap saja tak ada lagi tempat yang aman selama militer Israel masih berada di Gaza.
Kepadatan di kamp-kamp pengungsi di Gaza Selatan semakin parah, membuat para pengungsi terpaksa tinggal berdesak-desakan dalam tenda.
Situasi ini makin diperparah dengan kekurangan makanan dan air minum. Ribuan keluarga kini berjuang sekadar untuk bertahan hidup satu hari.
Baca Juga Meylinda, Relawan Perempuan Pertama yang Ikut Misi Airdrop di Langit Gaza di https://www.kompas.tv/internasional/617032/meylinda-relawan-perempuan-pertama-yang-ikut-misi-airdrop-di-langit-gaza
#gaza #palestina #israel
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/internasional/617191/gempuran-israel-tak-reda-misi-kapal-kemanusiaan-dari-44-negara-layarkan-bantuan-ke-gaza-berut