Tunjangan Rumah DPRD Capai Rp70 Juta per Bulan, Ini Respons Gubernur DKI dan Wali Kota Depok

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah tunjangan perumahan anggota DPR RI senilai Rp50 juta memicu gelombang demonstrasi, kini giliran tunjangan perumahan anggota DPRD senilai puluhan juta rupiah di beberapa provinsi ikut disorot.

Di Jakarta, besaran tunjangan rumah bagi pimpinan DPRD mencapai Rp78,8 juta. Sementara untuk anggota DPRD Jakarta menerima Rp70,4 juta per bulan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menanggapi soal tunjangan rumah anggota DPRD DKI sebesar Rp70 juta per bulan.

Pramono menegaskan, kewenangan mengenai besaran tunjangan berada di tangan DPRD.

Pramono akan menunggu hasil pembahasan yang dilakukan dewan terkait aturan itu, apakah tetap berlaku atau dievaluasi di kepemimpinannya.

Selain DPRD DKI Jakarta, tunjangan perumahan anggota DPRD Depok juga nilainya besar mencapai Rp47 juta per bulan.

Wali Kota Depok, Supian Suri janji bakal mengevaluasi tunjangan perumahan bagi pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Sementara Ketua DPRD Depok, Ade Supriatna menyebut tunjangan perumahan dewan menjadi wewenang Wali Kota.

DPRD Depok akan membuat kesepakatan dengan Pemkot Depok terkait tingkat kewajaran tunjangan perumahan yang bisa diterima publik.

Tidak hanya di DKI Jakarta dan Depok, di Jawa Barat pimpinan DPRD bisa menerima tunjangan rumah mulai dari Rp65 juta sampai Rp71 juta per bulan. Sementara anggota DPRD Jawa Barat menerima Rp62 juta per bulan.

Sementara di sisi lain, hunian bagi rakyat kecil masih jadi pekerjaan rumah yang belum selesai. Bagi Mohammad Zaelani, bisa punya rumah di Jakarta hanya mimpi.

Data BPS pada 2023, kualitas hunian pun jadi persoalan serius. Hanya 38,8 persen rumah tangga di Jakarta yang punya akses hunian layak.

Baca Juga Tunjangan Rumah DPRD Capai Puluhan Juta Rupiah, Ini Rinciannya! | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/nasional/616266/tunjangan-rumah-dprd-capai-puluhan-juta-rupiah-ini-rinciannya-kompas-siang

#tunjanganrumah #dprd #rumah

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!