JAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM mencatat ada 10 orang kehilangan nyawa dalam aksi demonstrasi di sejumlah daerah. Berbagai penyebab tengah diselidiki, termasuk dugaan adanya kekerasan oleh aparat.
Di Yogyakarta, keluarga mahasiswa Amikom, Rheza Sendy Pratama, masih menanti keadilan setelah anaknya meregang nyawa usai mengikuti unjuk rasa di Mapolda DIY pada 31 Agustus lalu.
Ayah almarhum menyebut sang anak sempat dibawa ke rumah sakit, namun luka parah yang diderita membuat nyawanya tidak tertolong.
Polda DIY menyatakan masih akan mendalami penyebab kematian Rheza.
Kasus serupa juga terjadi pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Iko Juliant. Ia meninggal dunia setelah mengikuti aksi demonstrasi.
Keluarga menduga kematian Iko tidak wajar. Namun, polisi menyebut kematiannya akibat kecelakaan.
Sebelum meninggal, Iko disebut sempat dibawa anggota Brimob Polda Jateng ke RS Kariadi, Semarang.
Secara keseluruhan, terdapat 10 korban jiwa di berbagai daerah. Di Jakarta, korban meninggal yakni siswa SMK Negeri 14, Andika Luthfi Falah, serta seorang pengemudi ojek, Affan Kurniawan.
Di Yogyakarta dan Semarang, masing-masing Rheza Sendy Pratama dan Iko Juliant. Di Solo, seorang tukang becak menjadi korban. Sementara di Makassar, empat orang meninggal dunia, yaitu seorang pegawai kecamatan, dua staf DPRD, dan seorang pengemudi ojek daring. Di Manokwari, seorang warga juga tercatat kehilangan nyawa.
Kini, publik bersama keluarga korban menunggu pengusutan yang tuntas dan transparan dari pihak kepolisian.
Baca Juga Kasus Ojol Affan Kurniawan, Sopir Rantis Bripka Rohmat Disanksi Demosi 7 Tahun | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/615806/kasus-ojol-affan-kurniawan-sopir-rantis-bripka-rohmat-disanksi-demosi-7-tahun-kompas-siang
#demo #demodpr #korbandemo #rhezasendy #polri
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/615808/10-korban-jiwa-dalam-aksi-unjuk-rasa-komnas-ham-selidiki-dugaan-kekerasan-aparat-kompas-siang