JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengatakan saat ini perlu ada prioritas program yang menghasilkan lapangan kerja dan partisipasi ekonomi, untuk kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Aktivis dan seniman Melanie Subono berharap para anggota dewan bisa segera menyelesaikan masalah dan menunjukkan skala prioritas kinerja dan program yang dibutuhkan rakyat.
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka meminta dukungan masyarakat untuk menolak kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan iuran BPJS, dan segera ada distribusi pangan yang benar-benar terjaga. Termasuk beri dukungan kepada Presiden untuk usut tuntas bongkar semua mafia. Selain itu, Rieke juga mendorong untuk disahkan Undang-Undang tentang Sistem Pendataan Presisi Nasional dan Undang-undang Perampasan Aset tadi juga penting.
Abigail Limuria, Co-Founder What Is Up Indonesia? Tak sepakat jika banyak pimpinan menyebut Indonesia baik-baik saja, sebab realitanya tidak demikian.
Akademisi Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Asfinawati menyebut ada kesenjangan antara si kaya dan miskin. Ada disparitas upah di masyarakat, maka ia meminta jangan sampai ada tunjangan besar yag dinikmati kalangan tertentu. Massa yang ikut berunjuk rasa dan ditangkap itu harus dibebaskan tanpa syarat. Orang-orang yang luka harus diurus oleh negara. Lebih penting mencari akar persoalannya daripada sibuk mencurigai siapa dalangnya.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan melihat akar permasalahan itu ekonomi. Jadi fokusnya saat ini adalah bagaimana membuat perempuan beruang. Artinya, karena saya tahu ketika perempuan punya accessibility, mereka mampu tapi tinggal bagaimana dikasih wadah, dikasih kesempatan, dikasih kesetaraan.
Selengkapnya klik link berikut:
https://youtu.be/Rr7fNWk2WEY
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/talkshow/615754/harapan-pada-prabowo-transparansi-ruu-perampasan-aset-bongkar-mafia-hingga-prioritas-program